Jumat, 26 Juli 2013

Hari Puisi (Puisi Sahabat Sejati)

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Selamat malam sahabat jiwa yang penuh keceriaan, semoga teman teman semua selalu mendapat keberkahan dari Allah SWT.

Aamiin yaA Robbal 'Alamiin...

Alhamdulillah ya teman teman akhirnya ana punya waktu lagi untuk nyapain antum semua di sini.
sebelum postingan ini, ada 2 puiisi yang ana bagikan, semoga mampu menginspirasi. 

Mengapa jadi ana buat 2 buah puisi malam ini sekaligus?

entahlah, anapun tak tau mengapa ana mampu buat 2 puisi tersebut dalam waktu singkat.
yang pasti salah satu alasan kuatnya adalah karena hari ini adalah peringatan Hari Puisi.


"SELAMAT HARI PUISI"


Nah, berhubung hari ini hari puisi, ana mau postingkan salah satu puisi juga yang dibuat oleh keponakan ana kemarin sore.
Padahal sih ana juga tak tau tentang hari puisi hari ini, tapi seperti kebetulan semua bisa terjadi. kemarin sore ana meminta keponakan ana yang beranjak ke kelas 6 SD tersebut membuatkan sebuah puisi dan simaklah puisi berikut:


Sahabat Sejati

Oleh: Nidaul Hasanah


Oh Sahabatku
Teman yang bisa mengerti diriku
Dikala aku sedang susah sedih dan senang
Jikalau engkau pergi siapa lagi yang akan menemaniku

Oh Sahabatku
Kau sangat perhatian padaku
Engkau tau disaat aku sedang bersusah hati
Terima kasih engkau telah menemaniku selama ini
Maafkan aku jikalau aku salah padamu 

Oh Sahabatmu
Kata kata yang engkau ucapkan itu benar
Bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan
Dan terima kasih atas senyuman yang telah engkau berikan


Alhamdulillah, lumayan juga kan sahabat puisinya. Semoga bermanfaat. ^_^

AYAH


Tangan kasar itu jarang ku rasa darimu
Tatapan khawatir itu sulit ku lihat darimu
Senyuman kasih hanya kau sembunyikan dariku
Belaian sayang itu pun jarang kau tunjukkan padaku

Namun dibalik semua itu
Tak pernah kau lelah
Tak pernah kau letih
Bahkan kau tak pernah mengeluhkan
Semua tulus kau usahakan
Agar kau dapat berikan dengan tulus
Untuk penuhi segala keperluan keluargamu

Ayah
Itulah dirimu
Itulah engkau dengan segala sikap tegasmu
Dengan segenap jiwa satriamu
Kau slalu usahakan yang terbaik untuk keluargamu

Ayah
Kau tak pernah ingin membiarkan keluargamu susah
Kau selalu mengusahakan agar keluargamu tercukupi
Walau kau jarang sentuhkan tangan kasarmu
Karena kau tak ingin keluargamu sedih akan kasarnya tanganmu
Walau kau jarang perlihatkan rasa khawatirmu
Karena kau tak ingin keluargamu melihatmu lemah
Walau kau jarang tunjukkan rasa kasih sayangmu
Karena itulah cara kau berikan cinta kepada keluargamu

Ayah
Setelah ibu, ibu, dan ibu
Engkaulah ksatria terhebat didalam hidupku
Yang selalu sembunyikan rasa kasih sayangmu



By. Saidah El−Arily


IBU

Sentuhan lembut itu ku rasa darimu
Tatapan khawatir itu ku lihat darimu
Senyuman tulus itu ku tatap darimu
Belaian sayang itu ku peroleh juga darimu
Sejak kecilku hingga dewasaku


Tak pernah kau lelah
Tak pernah kau letih
Bahkan kau tak pernah mengeluhkan
Semua tulus kau berikan
Sungguh semua hadir dari hatimu


Ibu
Itulah dirimu
Itulah engkau walau dengan segala kurangmu
Dengan segenap jiwa kasihmu
Kau slalu berikan lebih untuk anakmu


Ibu
Kau tak pernah ingin membiarkan anakmu susah
Kau selalu mengusahakan agar anakmu bahagia
Jangan untuk melihat anakmu terjatuh
Jangan untuk melihat anakmu menangis
Jangan untuk melihat anakmu bersedih
Mendengarnyapun kau tak pernah mau
Karena engkau selalu inginkan anakmu baik baik saja
Itulah engkau dengan segenap kekhawatiranmu
Kasih sayangmu yang tak pernah mau kau sembunyikan


Ibu, Ibu, Ibu
Engkaulah ksatria hebat dalam kehidupanku
Engkaulah sosok tulus yang takkan pernah terganti selamanya



By. Saidah El−Arily