Senin, 04 Maret 2013

SANG TUA DI UJUNG JEMBATAN


(Karya: Chaed Al Habibah)

terlihat kau duduk di senja hari
duduk terlelah merenung sendiri
di ujung jembatan itu
kau sepi menyendiri
di balik ramainya anak yang menikmati sore
sepertinya tak ada satu jiwapun yang mempeduli

sungguh terlihat rasa capek dari balik kerut wajahmu
dengan sebuah sepeda yang menopang kehidupanmu

entah darimana asal dirimu
entah mau ke mana pulangmu
hanya tampak terlihat dari balik wajahmu
kau sedang melepas lelah sepulang mengais rejeki hidupmu

mereka hanya bisa berlalu seperti tak punya hati nurani
sama seperti jiwa insan yang tak peduli
jiwa yang kejam tak perhatikan masa tuamu
jiwa yang hanya bisa menatap iba dirimu
jiwa yang tak mampu memberi pertolongan kepadamu
jiwa yang terlalu lemah untuk dapat menjadi seorang pemimpin

Pelangi




Selamat Sore Sahabat Jiwa.


Bagaimana kabar kalian semua,.???

rasanya lama sekali yaA blog saya yang satu ini terbengkalai.
yah.. maklum saja yaA karena kesibukan, kemalasan dan sebagainya, akhirnya blog ini jadi kaya mati.

ups.. saya lupa kalau kali ini blog saya sudah mengalami beberapa peningkatan, dari adanya read more dan template yang lebih fresh juga pastinya.
ya kan, ya donk, iya az dech. 
yang punya blog kan saya, jadi suka2 saya. hehe.. *maksa

Di kesempatan ini saya akan tuliskan puisi yang sudah pernah saya posting di status fb saya, tapi slalu terlupa untuk di posting ke sini.
dari pada menunggu lama lagi, ayoo cekidott.. di baca.. di baca.. :)


Pelangi itu ada ketika ku telah merasa kehilangannya
Pelangi itu hadir disaat ku mulai tak mengharapkannya
Pelangi itu tersenyum dan memancarkan sinarnya
Pelangi itu menyapa dengan sapaan lembutnya
Pelangi itu juga mengundang perhatian yang tak pernah ku duga

Walau tanpa diminta dia ada
Walau tanpa izin dia hadir dan meluluhkan raga
Walau tanpa lukisan dia tersenyum indahkan dunia
Walau tanpa suara dia menyapa
Namun dengan setia dia temani kemuning senja kala gerimis menakutkan jiwa

Sungguh ingin rasanya memiliki sayap untuk terbang menggapainya
dan inginkan dia selalu temaniku dikala suka dan duka
tidak hanya setia untuk temani gerimis hujan saja
namun dia juga hadir untukku selamanya

sungguh gerimis aku suka padamu
tetapi aku juga iri akan kebahagiaanmu
kau ditemani oleh indahnya sang pelangi itu yang selalu setia
hingga ku ingin selalu bersamamu agar ku temui dia yang setia disetiap waktu